Powered By Blogger

Senin, 27 Juni 2011

MODUL PESTISIDA ORGANIK

                     MODUL  :
PESTISIDA  ORGANIK

POKOK BAHASAN
:
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT SECARA HAYATI DALAM MENDUKUNG  PERTANIAN ORGANIK  
TUJUAN

·  Peserta latih mengetahui apa itu Pengendalian Hayati
·  Peserta latih mengetahui  keunggulan Pengendalian Hayati
·  Peserta latih dapat membuat Pestisida Hayati/pestisida organik

DURASI
:
180 menit
ALAT/BAHAN/MEDIA
:
ATK, IN FOKUS, Bahan-bahan (empon-empon, daun-daunan, buah-buahan, EM4, molase, air, alat tumbuk/ blender, gentong plastik, kayu pengaduk dll)

PENGANTAR :
Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida organik cukup mendukung untuk  mengatasi masalah  gangguan  serangan  hama tanaman komersial.   Pestisida organikpun dapat menjamin keamanan ekosistem.  Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Upaya mendukung  Pertanian Organik di dalam program, maka perlu dimasyarakatkan tentang Pengendalian secara Hayati, dijabarkan tentang  pengertian Pestisida Hayati/organik, manfaat/keunggulan dan kelemahan Pestisida Hayati/organik, serta cara-cara pembuatannya.

PANDUAN FASILITASI :
Penjelasan   :
Fasilitator menjelaskan apa itu Pengendalian Secara Hayati, manfaat/keunggulan dan kelemahan Pengendalian secara hayati  serta cara-cara pembuatannya dll.
Brainstorming :
Lakukan curah pendapat dengan mengajak peserta menceritakan pengalaman yang pernah dilakukan dalam pengendalian hama penyakit yang telah dilakukan, dan apa tanggapan tentang materi yang dijelaskan.
Tanya Jawab  :
Beri kesempatan peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang atau belum dipahami tentang pengendalian hama penyakit secara hayati 
Penegasan   :
Berikan penegasan-penegasan tentang pokok bahasan dan dihubungkan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan peserta tadi.

PENJELASAN MATERI :
A.           Apakah Pengendalian Hama Penyakit secara Hayati itu
Pengendalian Hayati yang bersifat spesifik adalah penggunaan bakteri, fungi, protozoa dan virus, atau penggunaan bahan yang berasal dari bahan-bahan organik. Bahan-bahan ini dicampur dilarutkan dengan air ataupun pelarut lainnya kemudian dapat digunakan secara langsung.
Dalam pengendalian hayati, kehidupan hama penyakit ditekan oleh musuh alami seperti burung, semut, bakteri, virus.
B.           Manfaat Pengendalian hama Penyakit secara hayati
1.   Tidak membunuh musuh alami (pengaruh bersifat selektif)
2.   Menurunkan resiko munculnya hama susulan yang lain
3.   Tidak berdampak negatif pada manusia ataupun hewan lain
4.   Tidak merusak lingkungan termasuk sumber air
5.   Membebaskan petani dari ketergantungan pestisida
6.   Menurunkan biaya usaha tani

Namun diakui bahwa pengendalian secara hayati ini memiliki kelemahan diantaranya harus dilakukan sesering mungkin, efektivitas sangat mudah terpengaruh kondisi lingkungan, terbatas untuk jenis hama penyakit tertentu.

D.         Cara-cara membuat Pestisida Hayati/Pestisida Organik
             Pestisida Organik (Jamu Tanaman)
Bahan :
EM4
Molase/ gula merah
Air
Empon-empon :
-       2 kg            kunyit
-       0,5 kg         kunci
-       2 kg            temu lawak
-       2 kg            lengkuas
-       5 kg            lempuyang

-        1 kg       bawang merah
-        2 kg       bawang putih
-        2 kg       lombok
-        1 kg       kencur
-        1 kg       jahe
Daun-daunan :
-       0,25 kg       pepaya gantung
-       1 kg            ketepeng
-       0,25 kg       manggis
-       0,25 kg       kemiri
-       1 kg            tembakau

-           0,25 kg     sersat
-           0,25 kg     jambu biji
-           0,25 kg     jeruk
-           0,25 kg     sirih
Buah-buahan :
-       2 kg            pace/ mengkudu
-       0,5 kg         mahkota dewa
-       3 kg            pinang muda
-       2 kg            jengkol
-       5 kg            gadung


Alat  :
-          Alat tumbuk/ blender
-          Pisau
-          Gentong plastik
-          Kayu pengaduk

Cara Pembuatan :
1.      Semua bahan dihaluskan (ditumbuk)
2.      Masukkan ke dalam gentong yang terbuat dari plastik
3.      Masukkan air dan Em4 yang sudah dibangunkan kemudian diaduk
4.      Volume air 90% dari isi gentong, karena bahan tersebut akan mengembang
5.      Setiap 24 jam diaduk pakai kayu
6.      Usahakan disimpan ditempat yang gelap dan ditutup, tetapi tidak boleh terlalu rapat
7.      Cara membangun Em4 : air dicampur molase, kalau tidak ada molase bisa digunakan gula merah. Jadi molase atau gula merah dicampur dengan air kemudian masukkan Em4 setelah satu minggu siap digunakan.
Manfaat :
-          Menyuburkan tanaman
-          Meningkatkan hasil produksi

Dosis :
Dosis tergantung ketalnya jamu atau obat tersebut : 0,5 – 1 liter per tangki ukuran 15 liter air

Cara Penggunaan :
Usahakan penyemprotan pagi atau sore hari pada tanaman, apabila hujan sebaiknya dihentikan.


Masih terdapat bahan lainnya yang sesuai karakteristik masyarakat & lokasi pelatihan, silahkan identifikasi / ditambahkan :